Latar Belakang
|
Pesatnya
Perkembangan industri penerbangan didukung dengan perkembangan teknologi
informasi yaitu internet. Sekarang, semakin banyak masyarakat yang berpergian
melalui jalur udara, menjadi kesempatan bagi industri penerbangan untuk
mendapatkan pelanggan. Penjualan
tiket pesawat merupakan salah satu cara yang digunakan oleh penyedia jasa
agen tiket untuk memudahkan calon penumpang pesawat dalam mendapatkan tiket
pesawat. Dulu, masyarakat yang ingin membeli tiket pesawat harus membelinya
melalui agen perjalanan ataupun pergi langsung ke bandara dan hal tersebut
dirasa kurang efisien dilakukan pada masa sekarang yang sudah mengenal
kemajuan teknologi. Traveloka.com adalah perusahaan internet yang bergerak menyediakan
layanan pemesanan tiket pesawat secara online, dirintis mulai Maret 2012.
Traveloka
diluncurkan sebagai situs metasearch pada Oktober 2012 dan kini terus
meningkatkan layanannya yang komprehensif hingga mencakup pemesanan tiket
secara langsung. Pada September 2013, situs ini meraih peringkat pertama
sebagai situs layanan pemesanan tiket pesawat dan pencarian penerbangan (di
luar situs resmi maskapai), berdasarkan data perusahan analitik internet
terkemuka, ComScore (Amir, 2014). Hal tersebut merupakan salah satu hal yang
menarik dan unik dari Traveloka di bandingkan dengan travel online lainnya.
Peluncuran perdana Traveloka bukan mulus tanpa halangan. Sebagai startup
kecil yang baru dirintis, hampir tidak ada maskapai penerbangan yang mau
bekerjasama dengan Traveloka. Namun,
tim Traveloka yang hanya beranggotakan delapan orang ini tidak pernah patah
semangat dalam mengembangkan usahanya hingga pada akhirnya Traveloka dirilis
di tahun 2012 dan dapat berkembang pesat dan bekerja sama dengan sejumlah maskapai
penerbangan Indonesia.
Website
www.traveloka.com mendapatkan peringkat ke-95 di Indonesia sebagai website
yang populer karena paling sering dikunjungi.
Website www.traveloka.com dinobatkan sebagai situs booking tiket
online nomor satu di Indonesia juga dikarenakan karena memiliki peningkatan
pengunjung yang terbanyak dibandingkan dengan situs booking tiket online
sejenis yaitu www.tiket.com,
www.nusatrip.com dan www.pegipegi.com .
|
Dasar teori
|
1. Pemasaran
The American Marketing Association
dalam Kotler dan Keller (2013:27) “Marketing is the activity, set of institutions, and
processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings
that have value for customers, clients, partners, and society at large” (pemasaran
adalah kegiatan, mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai
bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya).
2. E-Marketing
Menurut
Chaffey dan Smith (2008:13),”Emarketing is marketing online
whether via web sites, online ads, opt-in email, interactive kiosk,
interactive TV or mobiles”. Yang maksudnya,
Emarketing adalah pemasaran secara online baik melalui situs web, iklan
online, opt-in email, kios interaktif, TV interaktif atau ponsel. E-marketing menjadikan
lebih dekat dengan pelanggan, dapat memahami mereka lebih baik dan memelihara
dialog dengan mereka pula. E-marketing lebih luas dibandingkan dengan e-commerce yang hanya
terbatas pada transaksi antara organisasi dengan orang yang memiliki
kepentingan. Sedangkan dalam e-marketing sudah termasuk keseluruhan proses
yang mencakup tentang pemasaran.
3. Website
Menurut
Turban & Linda (2012:105),”Website (WWW) is an application
that runs on the internet, as do email, IM, and VoIP. The web is a system
with universally accepted protocols for storing, retrieving, formatting, and
displaying information via client/ server architecture. The usual protocol is
HTTP, which stands for hyper text transport protocol”.
Artinya, Website (WWW) adalah sebuah aplikasi yang berjalan di internet,
seperti halnya email, IM, dan VoIP. Web adalah sebuah sistem dengan protokol
diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, memformat, dan
menampilkan informasi melalui arsitektur client/
server.
Protokol yang biasa adalah HTTP, yang merupakan singkatan dari hyper text transport protocol.
4. Dimensi
Webqual
4.0
Webqual 4.0 disusun berdasarkan tiga area utama
yaitu kualitas informasi, kualitas interaksi dan usability. Barnes &
Vidgen (2003) mendefinisikannya sebagai berikut:
1.
Kualitas informasi
Kualitas
informasi meliputi informasi
yang akurat, informasi yang dapat
dipercaya, informasi yang
up
to date, informasi sesuai dengan topik bahasan,
kemudahan informasi untuk dimengerti, kedetailan informasi dan informasi yang disajikan dalam format
desain yang sesuai.
2.
Kualitas interaksi
Kualitas interaksi meliputi kemampuan memberikan
rasa aman saat transaksi, memliki reputasi yang bagus, memudahkan
komunikasi, menciptakan perasaan
emosional yang lebih personal, memiliki kepercayaan dalam memberikan
informasi pribadi, mampu menciptakan komunitas yang spesifik, memberikan
keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.
3.
Kualitas usability
Kualitas usability meliputi kemudahan website untuk
dipelajari, kemudahan untuk dimengerti, kemudahan untuk ditelusuri,
kemudahan untuk digunakan,
kemenarikan website, interface yang menyenangkan, memiliki
kompetensi yang baik dan memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.
Selain itu
dimensi dari webqual
4.0 berasal dari
banyak System Information Assesment,
ini berarti Webqual mempunyai fondasi
yang kuat seperti
Servqual Parasuraman atau
user satisfaction model oleh Bailey. Berikut adalah tabel pertanyaan
dari Webqual beserta sumber pendukung pertanyaan dari Webqual 4.0
5. Hipotesis
Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan penarikan
kesimpulan berdasarkan hipotesis yang telah ditentukan pada masing-masing
variabel penelitian. Pada aspek Website Quality,
ditentukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Webqual (X)
terhadap keputusan pembelian(Y)
H0 : = 0, artinya website
quality
(Webqual 4.0) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Website Traveloka.
H1
: ≠ 0, artinya website
quality
(Webqual 4.0) berpengaruh
secara siqnifikan terhadap keputusan pembelian pada Website Traveloka.
|
Hasil
Pengolahan Data
|
Tabel 2. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
|
Persentase
|
Laki-laki
|
43%
|
Perempuan
|
57%
|
Usia
|
|
17
– 22 Tahun
|
12%
|
23
– 28 Tahun
|
21%
|
29
– 34 Tahun
|
34%
|
35
– 39 Tahun
|
25%
|
>
40 Tahun
|
8%
|
Pendidikan Terakhir
|
|
SMA/
SMK/ Sederajat
|
7%
|
D3
|
17%
|
S1
|
39%
|
S2
|
24%
|
S3
|
13%
|
Pekerjaan
|
|
Mahasiswa/i
|
21%
|
PNS
|
15%
|
Karyawan
Swasta
|
35%
|
Wiraswasta
|
24%
|
Lainnya
|
5%
|
Penghasilan
Per Bulan
|
|
Rp
1.000.000 – Rp. 3.000.000
|
18%
|
Rp
3.000.001 – Rp 5.000.000
|
23%
|
Rp
5.000.001 – Rp 8.000.000
|
37%
|
>Rp
8.000.000
|
22%
|
Lama Penggunaan Internet
|
|
Kurang
dari 1 jam
|
3%
|
1-2
jam
|
21%
|
3-4
jam
|
30%
|
Lebih
dari 4 jam
|
46%
|
Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel diatas,
dapat diketahui bahwa nilai konstanta (a) adalah sebesar 1,346 dan nilai
koefisien kolerasinya (b) sebesar 0,642. Dari hasil tersebut, dapat
ditentukan persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Y=
a + bX
Y=
1,346 + 0,642X
Persamaan regresi diatas dapat digunakan untuk
memprediksi bagaimana pengaruh perubahan variabel independen website quality (webqual 4.0) terhadap
keputusan pembelian website e-commerce
Traveloka. Penjelasan untuk persamaan regresi di atas adalah :
a.
Nilai konstanta a dalam
garis regresi adalah 1,346. Ini berarti jika Website
Quality bernilai nol (0), maka keputusan
pembelian (Y) bernilai 1,346.
b.
Nilai koefisien regresi
(b) sebesar 0,642. Hal ini berarti setiap penambahan 1 poin pada variable website quality,
diprediksi akan meningkatkan sebesar 0,642 kali. Tanda (+) dalam persamaan
regresi di atas menandakan bahwa website quality (webqual 4.0) terhadap
keputusan pembelian website e-commerce
Traveloka
memiliki
hubungan yang positif
c.
Dari tabel di atas
disimpulkan bahwa Website Quality
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai signifikansi
< dari 0.05 (0.000).
|